Tiga mahasiswa Jurusan Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta memanfaatkan ekstrak wortel
(Daucus carota) sebagai alternatif bahan pengawet bakso yang alami.
"Wortel mengandung antioksidan yakni betakaroten yang
mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman atau peruraian lain terhadap
makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme," kata salah seorang mahasiswa
Ardi di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia pengawetan dengan penambahan ekstrak wortel juga
menambah kandungan gizi dalam makanan sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.
"Penelitian tentang pemanfaatan ekstrak wortel sebagai
pengawet bakso alami kami lakukan dengan mengekstrak untuk mendapatkan senyawa
betakaroten dari ekstrak wortel," katanya.
Ia mengatakan ekstrak itu diharapkan dapat menjadi antioksidan
sehingga bakso bisa tahan lama. Senyawa betakaroten menjadi antioksidan pada
bakso untuk mencegah dan menghambat ketengikan yang diakibatkan udara dan
mikroorganisme.
"Tahapan pertama dalam penelitian itu adalah persiapan sampel
yang akan digunakan. Ekstrak wortel dibuat dengan cara memblender wortel lalu
diperas," katanya.
Menurut dia ekstrak selanjutnya digunakan untuk membuat bakso.
Setelah bakso jadi kemudian diuji angka peroksida di laboratorium.
"Dari pengujian di laboratorium didapat waktu optimum
pengawetan bakso adalah pada hari keempat," katanya.
Ia mengatakan bakso menjadi makanan favorit berbagai kalangan masyarakat,
tetapi pengetahuan tentang bakso yang aman dan baik untuk dikonsumsi masih
kurang.
Hal itu terbukti dengan masih banyak ditemukan bakso yang
mengandung boraks dan formalin di pasaran dan tetap dikonsumsi. Padahal
formalin dan boraks memiliki dampak yang tidak baik bagi kesehatan.
"Formalin tidak layak digunakan sebagai bahan tambahan pada
makanan dan digolongkan sebagai senyawa berbahaya atau toksik," katanya.
Menurut dia bakso mengandung protein tinggi, dengan kadar air
tinggi dan keasaman netral sehingga rentan terhadap kerusakan. Daya awet bakso
maksimal satu hari pada suhu kamar.
"Hal itu yang menjadi alasan bagi penjual untuk mengambil
jalan pintas mengawetkan bakso dengan menambahkan formalin. Formalin pada bakso
dapat memperpanjang daya awet selama tiga hari, sedangkan untuk mi basah sampai
lima hari," katanya.
Dua mahasiswa lain yang ikut melakukan penelitian tersebut adalah
Ari Purnomo dan Herlinda Kusuma Wadani.
0 komentar:
Posting Komentar